Sabtu, 10 Oktober 2015

Virtual Machine

VIRTUAL MACHINE


Sebuah mesin virtual (VM) adalah implementasi perangkat lunak dari sebuah mesin (misalnya komputer) yang mengeksekusi program-program seperti mesin fisik. Mesin virtual dipisahkan menjadi dua kategori utama, didasarkan pada penggunaan dan tingkat korespondensi untuk setiap mesin nyata. Sebuah mesin virtual sistem menyediakan lengkap platform sistem yang mendukung pelaksanaan lengkap sistem operasi (OS). Sebaliknya, mesin virtual proses didesain untuk menjalankan satu program , yang berarti bahwa ia mendukung satu proses . Karakteristik penting dari sebuah mesin virtual adalah bahwa perangkat lunak yang berjalan di dalam terbatas pada sumber daya dan abstraksi yang disediakan oleh mesin virtual tidak dapat keluar dari dunia virtual.

Seperti yang didefinisikan oleh Gerard J. Popek dan Robert P. Goldberg pada tahun 1974 Mesin Virtual adalah sebuah duplikat yang efisien dan terisolasi dari suatu mesin asli. Pada masa sekarang ini, mesin-mesin virtual dapat mensimulasikan perangkat keras walaupun tidak ada perangkat keras aslinya sama sekali

Sistem mesin virtual (kadang-kadang disebut mesin virtual hardware) mengizinkan berbagi dari mesin sumber daya fisik yang mendasari antara mesin virtual yang berbeda, masing-masing berjalan sistem operasi sendiri. Lapisan perangkat lunak yang menyediakan virtualisasi ini disebut monitor mesin virtual atau hypervisor .

Jenis-jenis VM :

VM dapat di kategorikan ke dalam dua type. Type I VMM tidak menggunakan host operating system, sedangkan type II VMM menggunakan host operating system. Type II disebut juga dengan paravirtual machine. Karena type II VMM menggunakan host operating sytem maka kinerjanya lebih buruk dibandingkan type I VMM.


Kelebihan VM adalah : 
 
Hal Keamanan,
VM memiliki  perlindungan yang  lengkap pada berbagai sistem  sumber   daya,   yaitu   dengan  meniadakan   pembagian   sumber   daya secara  langsung,  sehingga  tidak ada masalah proteksi  dalam VM.  Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.


Kekurangan dari VM adalah : 

 
Sistem Penyimpanan,
Sebagai contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah sebagai  berikut:   Andaikan kita mempunyai suatu mesin yang memiliki  3  disk drive  namun  ingin mendukung 7 VM .   Keadaan ini jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk  tiap VM,  karena perangkat   lunak untuk mesin virtual   sendiri  akan membutuhkan ruang disk   secara   substansial  untuk menyediakan memori virtual dan spooling.  Solusinya   adalah dengan menyediakan disk  virtual atau yang dikenal pula dengan minidisk, dimana  ukuran daya penyimpanannya identik dengan ukuran   sebenarnya.   Dengan   demikian, pendekatan VM juga menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang mendasari.








Senin, 05 Oktober 2015

Tabel Distribusi Frekuensi


Contoh Tabel Distribusi Frekuensi


Perhatikan contoh data hasil nilai bahasa inggris dari  40 siswa berikut ini.
67 76 75 73 80 79 76 76 80 72
76 77 75 74 72 73 75 75 72 71
75 76 74 74 71 75 73 73 81 71
74 68 73 73 76 75 75 69 70 81

dari data diatas, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sbb:

Hasil Nilai
Titik Tengah
Frekuensi
66-68
69-71
72-74
75-77
78-80
81-83
67
70
73
76
79
82
2
5
13
14
4
2

Jumlah
40











Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut.

a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
66 – 68 → Interval kelas pertama
69 – 71 → Interval kelas kedua
72 – 74 → Interval kelas ketiga
75 – 77 → Interval kelas keempat
78 – 80 → Interval kelas kelima
81 – 83 → Interval kelas keenam

b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 66, 69, 72, 75, 78, dan 81 merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 68, 71, 74, 77, 80, dan 83 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.

c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 65,5 dan tepi atasnya 68,5, tepi bawah kelas kedua 68,5 dan tepi atasnya 71,5 dan seterusnya.

d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 68,5 – 65,5 = 3.

e. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus:
Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)
Dari tabel di atas: titik tengah kelas pertama = 1/2(68 + 66) = 66 titik tengah kedua = 1/2(71 + 69) = 70 dan seterusnya.

Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini.

Data
Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
42-46
47-51
52-56
57-61
62-66
67-71
3
6
10
12
5
4
41,5
46,5
51,5
56 ,5
61,5
66,5
46,5
51,5
56,5
61,5
66,5
71,5









Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari seperti berikut
.

Data
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
< 46,5
< 51,5
< 56,5
< 61,5
< 64,5
<71,5
3
9
19
31
36
40
Data
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
> 41,5
> 46,5
> 51,5
> 56,5
> 61,5
> 66,5

40
37
31
21
9
4













Sumber: http://zaneta9bp2.blogspot.co.id/p/contoh-tabel-distribusi-frekuensi_2795.html